Iklan

Sunday, July 8, 2012

Gedung Sementara Yayasan Sangha Parami

Gedung Sementara Yayasan Sangha Parami

Tuesday, March 2, 2010

Tahap mambangun pagar di tanah yang di beli


Tahap pembangunan pagar tanah yang telah di beli oleh bhante candasilo yang tujuan nanti kedepam akan dibangun vihara Buddhayana dari aliran Therawada,Mahayana,dan Hinayana itu supaya umat Buddha baik di daerah kulanamu,Medan dan sekitarnya dapat melaksanakan kebatian dari Ajaran Sang Buddha itu, adapun semua itu niat dan tujuan dari bhante candasilo merupakan mengembangkan dan menyebarluaskan Ajaran sang Buddha sehingga semua kegitaan ritual dari ajaran sang Buddha dapat di praktekkan di dalam vihara itu sebagai wahana Ajaran sang Buddha itu,jadi setelah sekian bulan dalam galang dana untuk tujuan beli tanah dan rencana akan di bangun vihara merupakan suatu hujut keperdulian kita bersama dalam Ajaran sang Buddha yang kian hari maju pesat dari setiap daerah dengan tujuan yang berbeda akan tetapi niat yang sama untuk tujuan mengembangkan dan melestarikan Ajaran sang Buddha itu,walau pun semua kegitan beli tanah itu berasal dari awal dengan perjuangan dari bhante candasilo itu akan menghujutkan suatu vihara di daerah dekat bandarah kualanamu itu sudah terhujut kian walau pun masih tahap beli tanah dan pagar daerah tanah yang telah di beli itu,sejak awal dari melihat dari media cetak koran ada jual tanah murah maka niat bhante candasilo pun timbul untuk mau membeli tanah di daerah kualanamu walau pun dengan dana pribadi yang di miliki oleh bhante candasilo dari kegitan baca paritta orang meninggal,pattidana,kunjungan umat dan memberikan dana kepada bhantenya,ritual waisak,khatina,magah puja dan sebaginya itu di kumpulkan perlahan-lahan itu yang tidak telalu banyak akan tetapi dengan niat baik dari bhante candasilo itu pun terhujut dan tekat yang bulat semua tercapai dengan baik walau pun masih ada lagi dana yang dibutukan untuk membeli tanah yang untuk membangun kuti setelah dilihat oleh bhnate candasilo dan cek kelapangan cuman dua kapling bisa saja untuk ruang kebaktian dan dana pun tidak ada lagi mencukupi beli tanah yang berikutnya untuk tujuan membuat kuti para bhikkhu itu.

Perbuatan baik untuk sesamanya merupakan hal yang teramat penting dari segalah perbuatan baik yang ada ini kita hidup sebagai umat manusia akan tetapi walaupun dengan dana yang di kumpulkan dengan perlahan-lahan yang di berikan oleh umat kepada bhante candasilo itu pun perlahan-lahan di kumpulkan dari setiap hari,perbulan,pertahun sampai tujuan pembangunan Vihara ini tercapai dengan baik dan sempurna dari apa yang di cita-citakan dengan mencipta suatu vihara di daerah Bandarah kualanamu itu bisa terhujut dengan baik,sekian kesibukan dari bhante candasilo itu banyak dicurahkan di daerah tanah yang telah di beli dengan kunjungan yang bertujuan untuk tahap beli tanah,bangun pagar dana menanam berbagai tanaman seperti pohon kelapa,pohon pisang,pohon palem dan pohon bodhi itu yang merupakan ciri suatu rumah ibadah atau vihara dari Agama Buddha itu,dari setiap kunjungan dengan dana yang pas-pasan itu semua itu dilakukan oleh bhante candasilo sendiri dan teman kunjungan berupa bhante cattapunna yang sekaligus baca doa untuk tanah yang telah di beli itu supaya bisa tercapai bangun Vihara dan doa restu kepada Sang Yang Adi Buddhaya itu.

Setiap kunjungan pun bersana-sama berangkat ke daerah tanah yang telah di beli bersama teman penjual tanah itu nama pangilannya Ahok itu,dan kami pun pergi bersama dengan tujuan yang sama dan niat yang berbeda bhnate candasilo mengurus tanah yang di beli sedangkan saudara ahok mencari tanah yang akan di beli dan di jual kembali dengan dali bisnis tanah itu,sampai kami pun pergi ketujuan yang sama di daerah tanah yang di beli dan menjumpai tukang batu untuk membuat pagar di daerah tanah yang di beli oleh bhante candasilo itu.

Saturday, February 13, 2010

Beli tanah dan Bangun Vihara

Beli tanah di daerah kualanamu untuk rencana Proyek pembangunan vihara di sana ini gambar lokasi tanah yang telah di beli dan dengan harga satu kapling 6x20 m Rp.25.000.000 juta satu kapling dan saya bante candasilo mengambil dua kapling yang pada awalnya saya bisa satu kapling jadi karena di tawarkan untuk mengambil dua kapling dengan total jumlah harga menjadi 12x60 m Rp. 50.000.000,- juta ,sehingga transaksi terjadi pada tanggal 24/12/2009 di rumah ibu Elawijaya Alsa,SH Sebagai saksi notaris dari lubuk pakam itu.



di sini dilihat gambar disaat jual dan beli terjadi dengan sebelumnya surfe ke lapangan dengan pada waktu itu penjual tanah namnya Ahok sebagai pemilik tanah lahan lokasi daerah kualanamu,di jalan cilacap /pasar vii itu yang dilihat daerah yang masih persawahan dengan mematok dan mengukur daerah tanah yang bakal dijual dengan kehadiran orang dari BPTN badan pertanahan nasional dengan mengukur lokasi tanah yang akan bakal dibeli oleh bante candasilo untuk tujuan Proyek Pembangunan vihara tempat ritual dan Meditasi Agama Buddha itu,namun semua itu berjalan dengan baik dimana kedua belah pihak saling menyetujui dan di tandatangani di notaris tentunya semua ini bisa dilihat dari gambar dimana lokasi kami lagi kunjungan surfe kelapangan dan lagi mengukur lokasi tanah yang bakal akan di jual dan di beli oleh bante candasilo itu.

kemudian pada waktu itu banyak yang kami lihat daerah lahan lokasi yang akan di jual oleh saudarah AHOK itu,sehingga kesepakatan terjadi di lokasi di jalan cilacap dimana lokasi sangat cocok untuk di banguna Vihara dimana daerah yang masih sejuk daerah persawahan dan jauh dari keramaian, walaupun semu itu langsung terjun kelapangan untuk melihat daerah tanah yang akan dibeli itu yang akan di jadikan tempat ibadah Agama Buddha sebagai sarana ritual dan Meditasi dan penginapan para Bhikkhu dari luar negeri dan dalam negeri itu.

Daerah lokasi ini berada di samping daerah Bandara kualanamu yang bakal akan menjadi tempat Bandara internasional yang tujuan sebenarnya dari Proyeknya bante candasilo terjun kelapangan untuk membangun Vihara di daerah sekitar Bandara Kualanamu itu telah tercapai walau pun transaksi masi belum selesai masi membayar uang muka Rp.15.000.000,- yang pada awalnya perjanjian uang muka Rp.30.000.000,- karena kendala bank dan uang kurang cukup maka tujuan berikutnya dengan membuat Proposal mengalang dana bagi umat Buddha yang ingin berbuat kusalakarmma untuk berbuat baik di dalam hidupnya dengan tujuan berdana untuk membangun vihara di daerah Bandara kualanamu itu,yang sebenarnya cukup murah daerah tanah yang akan dibeli itu dan cocok untuk membangun vihara di lokasi Bandara Kualanamu itu sebagai sarana rumah ibadah umat Agama Buddha itu.

Jadi bagi umat Buddha dan yang mempunyai niat yang baik untuk berbuat baik di dalam hidup dengan menimbun buah karma baik dengan berdana sosial untuk pembangunan vihara di Daerah Bandara kualanamu bisa juga hubungi bante Candasilo atau Tjung teck dengan Alamat E_Mail:www.candasilo@yahoo.com Hp.08192023157 atau Bank BCA KCU MEDAN A/C NO : 0221980581 Atas nama : Tjung teck ,kepada Bapak/Ibu saudarah-saudarah sedhamma dalam Penyebaran Ajaran Agama Buddha dan perkembangannya selalu ada pada kita dimana kehidupan sebagai umat Buddha yang menjujung tinggi sang Buddha itu bisa berjalan dengan baik dan nait yang baik tujuan yang baik semoga sang Trilatana,Buddha,Dhamma,sangha selalu hidup bersama di dalam kehidupan kita ini dan buah karma baik ini akan berbuah kebaik di dalam kehidupan kita dimana berada Sabbe satta Bahvantu sukitatha ,semoga semua makhluk hidup berbahagia sadhu,.....sadhu.....sadhu......!